(Algoritma yang tetap dapat terlupakan)
2 orang pekerja mampu menyelesaikan suatu proyek selama
12 hari. Jika pekerjanya ditambah 6 orang, berapa lama proyek itu selesai?
Penyelesaiannya dengan cara biasa seperti ini.
Diketahui :
n1 = 2
orang
t1 = 12 hari
n2 = 2 + 6 = 8 orang
Tanya : n2 (waktu yang diperlukan
setelah ditambah pekerjanya)?
Jawab. Karena semakin banyak pekerja maka waktu
yang dihabiskan makin sedikit maka hal ini merupakan perbandingan terbalik. (ciri-cirinya perbandingan
terbalik adalah jika variabel x semakin naik tetapi variabel y semakin turun).
Kalau
begitu maka perkalian pasangan masing-masing komponen akan menghasilkan
konstanta yang sama. Artinya:
Jadi, perlu waktu sebanyak 3 hari.
Nah, setelah itu muncul ungkapan:
Bukan SAYA (maaf nama tayangan dirahasiakan)
kalau tidak ada trik cepatnya. Begini caranya:
Karena ini perbandingan terbalik, maka
Hebat bukan? Cuma satu baris (dengan bangganya
dia tertawa).
Ini cara yang sama seperti cara sebelumnya, hanya
beberapa langkah dihilangkan. Coba perhatikan langkah kedua pada cara
sebelumnya. Kalau 8 kita pindahkan pakai kali silang*, maka 8 kan berada di
bawah. Jadinya sama dengan cara di atas. Cara pertama terlihat panjang karena
urutan pekerjaan diperlihatkan. Kemudian teknik pindah silang baru dijalankan
pada langkah ke empat.
Terlepas dari itu semua, jika kita perhatikan dengan
seksama baik menggunakan rumus sebenarnya maupun trik cepat, maka keduanya
merupakan suatu algoritma. Dikatakan algoritma karena adanya urutan
langkah-langkah tertentu dalam mengerjakan. Nah, kalau lupa pada langkahnya,
matilah kita. Pasti kita tidak mampu mengerjakannya. Apalagi untuk trik cepat
karena lain soal lain pula trik cepatnya. Artinya, jauh lebih banyak menghapal
trik cepat dibandingkan hanya menghapal rumusnya. Kalau seandainya pembelajaran
matematika tidak menitikberatkan pada rumus dan urutan-urutan langkah
penggunaan melainkan pada berpikir dan bernalar kreatif siswa, maka hal ini
tidak perlu terjadi. Siswa tidak perlu banyak menghapal karena mampu berpikir
dan bernalar sendiri untuk menyelesaikan soal. Artinya siswa dibebaskan untuk
menentukan penyelesaian berdasarkan pemikiran dan penalarannya sendiri. Coba
perhatikan contoh soal di atas, kita akan menyelesaikannya dengan logika.
”Kalau 2 orang selesainya 12 hari, maka kalau pekerja
menjadi 4 orang selesainya menjadi 6 hari. Ya kan.... nah kalau 4 orang
selesainya 6 hari maka tentunya kalau pekerjanya menjadi 8 orang, berarti
selesainya menjadi 3 hari”. Selesai bukan. Pakai nalar aja bisa kok.
.*) teknik perhitungan memindahkan bilangan dalam
perhitungan baik dari ruas kiri ke kanan atau sebaliknya adalah teknik yang
tidak sesuai konsep matematika. Seperti perkalian silang sehingga bagi jadi
kali. Atau pada penjumlahan, seperti yang tadinya positif jadi negatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar